Senin, 15 April 2013

Sehati Tapi Tak Seiman

Cinta datang tiba-tiba begitu saja, tidak mengenal materi, waktu, usia, bahkan iman. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan cinta akan datang begitu pun juga tidak ada seorang pun yang tahu kapan cinta akan pergi. Cinta memang sulit untuk di definisikan karena cinta itu banyak sekali macamnya, banyak sekali rasanya. Terkadang orang yang sedang merasakan cinta dia akan merasa bahagia, tetapi ketika orang itu merasakan ketika cintanya bertepuk sebelah tangan, dikhinati, dan disia-siakan orang itu tentu saja merasakan sedih yang tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Tapi bagaimana dengan orang yang telah menjalin hubungan sekian lama tiba-tiba cintanya harus kandas begitu saja dikarenakan satu faktor yaitu "Iman".
Cinta memang terkadang ada yang timbul karena persamaan dan perbedaan. Karena banyak persamaan yang mereka miliki semakin lama mereka yakin mereka cocok dan pada akhirnya dewa amore melepaskan anak panahnya kepada mereka. Tapi bagaimana dengan cinta yang di dasari oleh perbedaan? ternyata cinta yang didasari oleh perbedaan ini lah yang sebetulnya sangat seru, mengapa? karena dari perbedaan kita berjuang untuk saling melengkapi agar menjadi sempurna, dari perbedaan kita bisa saling belajar, dari perbedaan juga kita bisa menjadi lebih dewasa dalam menanggapi masalah.
Tetapi tidak semua perbedaan bisa disatukan yaitu "Iman". Perbedaan Iman sampai kapan pun tidak akan bisa disatukan, kecuali salah satu dari mereka ada yang rela mengorbankan imannya dan berpindah ke iman pasangannya. Tentu saja tidak semudah itu, bagaimana dia akan mempertanggung jawabkan imannya ketika ia sudah meninggal? iman yang telah tutur sejak ia masih kecil lalu ia tinggalkan begitu saja demi bisa bersatu dengan jodohnya. Jodoh? Manusia tidak ada yang tau siapa jodohnya, tapi apakah mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan seseorang yang berbeda iman dengan kita?tidak ada satu pun manusia yang mengetahui itu.

Senin, 08 April 2013

Jenuh!

Semua orang tentunya punya titik kejenuhan. Disaat dia sudah mulai benar-benar merasa bosan dengan rutinitasnya dengan aktivitasnya dengan hidupnya mungkin. Yang jadi kendala itu gimana caranya menghilangkan rasa jenuh ini rasa penat di hati ini. Yang aku lakukan hanya bisa diam, termenung, berharap ada seseorang yang datang dan menghampiriku, mengubah hidupku menjadi lebih baru. Tapi sayang aku hanya bisa berharap, berharap dan terus berharap sampai pada akhirnya Tuhan akan mengabulkan salah satu dari sekian harapanku ini. Aku sebenarnya sudah jenuh dengan harapan ini yang tidak pernah ada habisnya hari demi hari waktu demi waktu aku selalu punya harapan untukmu. Ya harapanku tidak jauh-jauh darimu, selalu ada sangkut pautnya dengan dirimu yang mungkin tidak menyadari kehadiran diriku dihidupmu. Tapi aku tidak akan pernah putus asa kawan aku hanya jenuh saja, kenapa ini semua tidak ada habisnya. Aku jenuh ketika teman-temanku sedang bahagia dengan kekasihnya tapi aku hanya bisa melihatnya bahagia dengan wanita lain. Aku jenuh ketika aku hanya bisa berharap akan kebahagianmu dengan dia, ya dia yang membuat kamu selalu takut untuk melangkah maju ke masa depan bersamaku. Dia yang selalu menghantui dirimu disaat kamu ingin melangkah ke masa depan. Dia yang selalu memikirkan kepuasan hatinya untuk memiliki dirimu seutuhnya walaupun dia sebenarnya sudah mempunyai sosok lain di hidupnya. Semua perhatian tertuju kepada dia, banyak yang memperdulikan dia, menyayanginya, mencintainya dengan tulus, tapi bagaimana dengan aku? aku yang hanya bisa berpeluk pada harapan yang tiada pernah ada habisnya, aku yang hanya bisa tersenyum ketika hati ini merasa sakit melihat kamu bersama dengan dia, aku yang hanya bisa merelakan jika kamu kembali ke hatinya. Ketika aku sedang membutuhkan pundakmu tapi apa yang kamu lakukan? kamu sedang sibuk menghapus air matanya. Ketika aku membutuhkan perhatianmu tapi kamu memberikan perthatian itu untuknya. Kenapa selalu dia, kenapa selalu masa lalumu yang kamu lihat, kenapa tidak kamu lihat masa depanmu yang sedang menunggu kamu untuk bangkit meninggalkan masa lalu itu. Kenapa hanya masa lalu yang kamu perhatikan, tanpa kamu ketahui aku sebagai masa depanmu kamu acuhkan dan kamu abaikan. Ketika aku sudah bersama orang lain kamu baru mulai memperhatikan diriku tapi tentu saja kamu tidak pernah lupa untuk memperhatikan masa lalumu itu. Aku jenuh ketika kamu selalu menarik ulur hatiku yang sebenarnya sudah mulai jenuh dan muak dengan perlakuanmu, tapi apa daya aku sudah terlanjur mencintai dirimu. Sampai saat ini aku masih berpeluk pada sebuah harapan, yang tentu saja tidak ada satupun orang yang mengetahui itu aku pun juga tidak mengetahui, hanya hati kecilku dan Tuhan lah yang mengetahui harapan itu.
#KeepAnjriitt