Jumat, 24 Mei 2013

Melangkah

Kamis ini tanggal 23 di bulan ke-5 di tahun 2013 dan aku masih menaruh secercah harapan pada dirinya. Harapan yang hanya menimbulkan rasa sakit ketika aku mengingat kapan harapan itu tidak hanya menjadi sebuah harapan, harapan yang selalu membuat hidupku menjadi abu-abu tidak berwarna. Pagi itu aku ada jadwal ulangan matematika, ketika aku melihat soal yang diberikan guruku ternyata soalnya dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A dan B. Ketika aku melihat soal temanku soal yang ia dapati menurutku angkanya sangat mudah dan tidak begitu sulit untuk mencari hasil jawabannya. Tetapi bagaimana dengan soal yang kumiliki? Subhanallah cukup rumit angkanya. Yang membuatku kesal pagi tiu adalah semua soal yang menginkan aku untuk mencari (x). Sama soal matematika saja aku dibuat galau dan ingin merobek-robek soalnya pada saat itu juga. Setelah menghitung dengan cara yang cukup panjang tapi apa yang ku dapati? aku tidak bisa menemukan (x) dan waktu sudah habis, aku hanya bisa mengerjakan 8 dari 15 soal dan itu ada banyak (x) yang tidak dapat kutemui dan kumengerti. Aku hanya bisa pasrah dengan nilai ulanganku. Aku pun mengambil handphone milikku didalam tas lalu membuka twitter untuk penyegaran, tetapi ketika aku membuka twitter tweet yang pertama kali muncul didalam timeline-ku adalah (x),a da pertanda apa dibalik (x) ini ya Tuhan. Aku tidak bisa menemukan (x) di dalam soal tetapi aku malah mendapati (x) itu di timeline-ku. Aku pun tidak tahu kenapa tiba-tiba saja aku menitihkan air mataku entah gara-gara apa, air mata ini tidak beralasan. Sampai pada akhirnya aku benar-benar menangis seperti anak kecil, ya suara tangisanku cukup keras sampai satu kelas mendengar aku menangis. Temanku pada saat itu sedang menyetel sebuah lagu menggunakan mini speaker, lalu dia menanyakan apa lagu kesukaanku, lalu aku menjawab "when i was your man". Tidak lama kemudian temanku mengganti lagu sebelumnya dan memutarkan lagu when i was your man - Bruno Mars. Tangisanku semakin menjadi saat itu setelah itu temanku memutarkan lagu talking to the moon OMFG!! Lagu itu membuat ku ingat degan kakak kelasku yang sekarang sudah menjadi mantanku dan aku terkadang masih menaruh harapan ingin balikan dengannya. Memang lagu-lagu galauku semuanya terletak pada lagu-lagu dari Bruno Mars. Syurlah kegalauanku hari ini cukup sampai jam pelajaran akuntansi. Ada yang bilang habis gelap terbitlah terang, ya memang habis galau terbitlah kebahagiaan yang tidak disangka-sangka. Aku baru-baru ini saja menaksir junior di sekolahku sebut saja dia tompel haha kenapa aku berikan dia inisial tompel ? karena ya dia memang mempunyai tompel kecil di pipi sebelah kanan wajahnya, dan sepertinya aku terpesona dengan tompelnya itu, tetapi dia sudah mempunyai monyet (re:pacar) jadi aku tidak terlalu memperhatikan dia. Aku malah memperhatikan junior yang kelasnya tepat berada di sebelah kelasku. Aku menaksirnya sebenarnya sudah saat dia MOS disekolah tetapi saat itu aku mengira bahwa dia sudah mempunyai monyet jadi aku lupakan saja. Tetapi baru-baru ini entah kenapa tiba-tiba aku jadi sering memperhatikan dirinya lagi. Sering aku memergoki dia sedang memperhatikan diriku dari luar kelas. Dan semenjak itu aku jadi mulai memperhatikan dia lagi. Istirahat tadi teman-temanku sedang iseng-isengnya mengenal-ngenalkanku pada anak kelas 1 yang lewat depan kelas. Tiba-tiba dia keluar dan duduk di depan kelas sendiri, temanku mengompor-ngompori ku dengan berkata "gun duduk sendirian tuh temenin sih sana" berulang-ulang mereka berbicara seperti itu. Dan pada akhirnya temanku ada yang nekat memanggilnya aku langsung kabur dan mengumpat kedalam kelas. Temanku memanggilnya dan mengajak dia kedalam kelas aku hanya bisamengumpat malu-malu dibawah tutupan kursi-kursi dan teman-temanku. Tiba-tiba aku agak sedikit merasa ada rasa penyesalan kenapa pake ngumpet sih kesempatan kan ga dateng dua kali. Tapi ya mau apa lagi sebenarnya sih mau kenalan tapi tidak di depan anak-anak satu kelas juga . Tapi beruntungnya Tuhan baik dia memberikan kesempatan yang kedua kalinya. Temanku lagi-lagi menarik tompel dan menyuruhnya untuk berkenalan denganku aku berusaha untuk bersikap stay cool tetapi yah belom jodoh ada gurunya dan dia langsung masuk ke kelas. Jadi intinya hari ini bener-bener the best day thurs-friday \m/

Kamis, 02 Mei 2013

Dibalik Hujan

Sore ini lagi-lagi hujan turun membasahi tanah di muka bumi ini. Aku masih berada di ujung koridor sekolah lantai 3. Bersama teman-teman aku menanti hujan reda, namun hujan saat itu sangatlah deras. Hujan yang turun sejak bel pulang sekolah hingga saat itu belum juga berhenti. Banyak siswa-siswi yang nekat untuk pulang kerumah melawan hujan. Ada juga yang masih menunggu hujan reda di kelas, kantin, lobby, dan koridor sekolah. Jam menunjukkan pukul 16.45 hujan pun tak kunjung reda, orang-orang sudah mulai pergi meninggalkan sekolah dan memilih untuk hujan-hujanan. Tetapi aku masih setia menunggu hujan itu berhenti. Karena hari semakin sore dan kami mulai lapar dan jenuh akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke kantin. Dikarenakan kantin dan gedung sekolah memisah, jadi kami meminjam payung dari salah seorang murid yang saat itu masih berada di sekolah. Tetapi karena hujan saat itu sangat deras ditambah dengan angin yang sangat riuh membuat kami basah kuyup walaupun sudah memakai payung. Di kantin ternyata cukup ramai semua tempat duduk hampir terpenuhi oleh siswa-siswi yang sedang menunggu hujan reda. Syukurnya ada beberapa bangku yang kosong di sebelah seniorku. Kami duduk disitu dan memesan bakso cuanki yang hangat. Ketika aku sedang lahapnya menikmati semangkuk bakso, salah satu temanku tiba-tiba berteriak dan menyuruhku untuk melihat ke arah luar kantin. Aku pun menurutinya, dan ternyata aku melihak sosok seorang pria sedang menuju ke arah kantin hujan-hujanan bersama dengan temannya. Ketika pria itu tiba di kantin temanku tidak berhenti mengolok-olokku. Aku yang sedang melahap bakso tiba-tiba tersedak karena olokkan teman-temanku itu. Aku beranjak dari bangku dan membeli air mineral, tentu saja teman-temanku masih terus mengolok-olokku. Ketika aku kembali duduk, bangku di sebelahku ternyata sudah kosong tidak ada orang. Aku berandai-andai kepada temanku andai saja pria itu makan dan duduk di bangku sebelahku, temanku hanya tertawa dan meng-Amini perkataanku tadi. Tapi ternyata pria itu tidak duduk di sebelahku, melainkan tepat di hadapanku. Aku pun tersedak dan bersikap salah tingkah ketika pria itu duduk di depanku, temanku tertawa terbahak-bahak dan mengejekku terus-menerus sampai muka ku merah karena menahan malu. Teman pria itu melihat teman-temanku dan lalu melirikku sungguh betapa semakin malunya aku, sepertinya temannya mengetahui bahwa aku mengagumi temannya yang duduk tepat di hadapanku saat itu. Karena tidak kuat menahan rasa malu akhirnya aku pindah makan di tempat jualan soto. Memang indah tapi cukup malu. Aku hanya ingin dia duduk di sampingku, bukan di depanku.
#KeepAnjriitt